SMAN 6 PADANG KULIAH UMUM

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh efim
Jumat, 09 Desember 2011 16:29:48 Klik: 4103
Klik untuk melihat foto lainnya...

SMAN 6 Padang, adalah satu-satunya sekolah di Kota Padang yang beruntung mendapat kuliah umum dari Bpk Ir.H.Agus S.Djamil, M.Sc, Rabu(11/12). Sehari sebelumnya Bpk Agus  Djamil menjadi keynote speaker pada Seminar Internasional” Menggali Potensi Alam Semesta dengan Al-Quran Menuju Kegemilangan Maritim Indonesia Tahun 2020”, di Hotel Hayam Wuruk  Padang.

Bpk  Agus S. Djamil, adalah staf ahli unit Petroleum kantor Perdana Menteri di negara mungil kaya minyak, Kerajaan Brunei Darussalam. Namun, sarjana geofísika dari UGM ini "gemas" melihat bangsa Indonesia tak kunjung menghadapkan wajah ke laut. Master of science bidang exploration and development geophysics dari Universitas Stanford, AS, itu mencoba mengampanyekan betapa ketangguhan bangsa dan kemakmuran bisa dieksplorasi dari laut.

 

Sosok kelahiran Banjarnegara (1962) yang pernah bekerja di Caltex(1988-1998) itu menelaah dan mengkaji spirit kelautan dari sisi religius. Dia yakin, modal religiusitas akan bisa menggugah semangat kelautan. Mengingat, bangsa Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dan terletak diantara 2 samudra terluas di dunia. Setelah pemikirannya bergelut selama 20 tahun, muncul "keberanian" ,dia menulis buku tebal, Al Quran dan Lautan.

 

Kita tinggal di kepulauan terbesar di dunia. Pulau-pulau kita letaknya strategis, penduduk Islam terbesar di dunia, sedangkan Alquran sendiri lebih banyak membahas lautan daripada daratan (43 dibanding 13 ayat).Padahal, Alquran diturunkan di padang pasir. Di akhir teks pun mengatakan:

Semoga kamu memikirkannya.
 

Ada karunia yang apabila kita aplikasikan kita akan mendapatkan sesuatu. Negara yang sukses income per kapita tertinggi di dunia bukan Arab Saudi, tapi Norwegia. Negara yang kelautannya berkembang.

 

Dalam pemaparannya,di hadapan puluhan siswa dan guru SMA 6 Padang,  Agus Jamil mengungkapkan 70% masyarakat kita tinggal di kepulauan dan pasti terkait dengan laut. "Sedangkan kalau kita mendengar tentang laut, yang terbersit adalah ikan. Padahal harusnya terkandung potensi luar biasa yang lebih dari sekedar ikan," ungkapnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, bila ditilik lebih dalam di Al Quran, ada banyak hal yang dapat digali dari laut. "Pangan, kapal, sumber daya alam dan keuntungan yang diperoleh dari laut itu merupakan hal – hal, yang dapat digali dari laut sebenarnya sudah tercatat di sana, tinggal dipelajari dan digali maknanya saja”imbuh Jamil.

Ia mencontohkan, dalam salah satu bagian dinyatakan laut yang di dalam tanahnya ada api. Nah itu artinya di dalam laut ada energi yang tersimpan. "Dari hasil penelitian, ternyata gunung berapi paling banyak berada dalam laut, ada puluhan ribu yang berada di lautan Pasifik dan Hindia, di pulau Jawa saja terdapat lebih dari 50 gunung berapi " contoh Agus.

Menurutnya lagi, bahwa sumber kelautan merupakan aset langka yang belum banyak digali manusia. Justru oleh sebagian orang, laut ditahayulkan dengan aneka ragam dongeng mistik yang jauh dari kemanfaatannya. Kesadaran untuk mengembangkan potensi laut seharusnya sejak dini ditanamkan pada generasi muda, para peserta didik yang akan menjadi pewaris alam semesta ini kelak.


Di akhir materi kuliahnya, Agus menambahkan, penciptaan laut seharusnya disyukuri dengan cara menjaga dan menjadikan sebagai sumber daya yang berguna. Mensyukuri membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadahi. Tanpa ilmu pengetahuan yang memadahi, sumber potensi kelautan tidak akan bisa tergali maksimal untuk kemakmuran jagat raya ini.

 
Sumber: http://sma6-padang.sch.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=10&artid=184
 
Berita Berita Populer Lainnya