Adiwiyata: Belajar Ke SMPN 24 Padang

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Rabu, 17 Desember 2008 04:47:47 Klik: 8290
Klik untuk melihat foto lainnya...

Menumbuhkan budaya peduli lingkungan perlu dilakukan sejak dini, tak terkecuali di sekolah-sekolah tingkat dasar. Berangkat dari kenyataan inilah, sejak dua tahun belakangan Kementerian Lingkungan Hidup menggulirkan program Adiwiyata. Tak lain, program lingkungan yang ditujukan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah untuk melestarikan lingkungan.

“Sudah seharusnya sekolah dijadikan motor penggerak untuk menumbuhkan pendidikan berbasis lingkungan. Tentunya metode-metode pengajarannya disesuaikan dengan sistem yang sudah ada di sekolah,” jelas Kepala Bapedalda Sumbar Asrizal Asnan, usai membuka sosialisasi dan pembinaan program Adiwiyata tahun 2008 Sumbar di Rocky Hotel Plaza, kemarin. Untuk tahun ini, sebanyak 13 sekolah sudah diajukan ke pusat untuk mengikuti perlombaan kegiatan satu ini

Sebagai salah satu program kompetisi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan tingkat nasional ini, tambah Asrizal salah satu tujuan Adiwiyata tak lain untuk mengurangi dampak negatif efek kerusakan lingkungan di masa mendatang. Tahun lalu, SMP 24 Padang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata.

Keberhasilan SMP 24 Padang ini, kata Asrizal, tak lepas dari komitmen sekolah tersebut untuk mengimplementasi kepedulian dan budaya lingkungan di sekolahnya. Memang secara fisik tak ada yang beda ditemukan di sekolah tersebut, tapi bila ditelusuri ke dalam, ternyata ada yang menarik ditemukan.

“Saat ini siswa SMP 24 Padang mampu mendaur ulang limbah-limbah plastik seperti bungkus-bungkus samphoo, Nutrisari, dan lainnya. Limbah itu dibersihkan sedemikian rupa, menjadi tas, alas meja, dan lainnya. Kreativitas inilah yang perlu ditumbuhkan ke sekolah lainnya,” kata Asrizal.

Dalam penilaian, jelas Asrizal, akan dilihat empat indikator. Yakni, pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan budaya peduli lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif. Lalu, pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah. Pesertanya sendiri berasal dari seluruh sekolah di Sumbar mulai tingkat SD dan boleh diusulkan secara pribadi.

Sumber: Padang Ekspres/ (rdo)
Edisi: Rabu, 17 Desember 2008

 
Berita Berita Terkini Lainnya