Hati-hati Beli Jajanan Sekolah

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh wirnadianhar
Kamis, 26 Juni 2008 05:05:34 Klik: 3787
Hati-hati Beli Jajanan Sekolah
Klik untuk melihat foto lainnya...

Orangtua saat ini mesti mewaspadai jajanan anaknya di sekolah. Pasalnya temuan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) Padang mengindikasikan sejumlah jajanan anak sekolah menggunakan zat berbahaya. Di antaranya penggunaan pewarna tekstil dan pemanis buatan pada makanan dan minuman. Jika zat tersebut dikonsumsi dalam waktu panjang akan mempengaruhi kesehatan, seperti gangguan pada organ tubuh.

“Memang dari sejumlah sampel jajanan sekolah kita menemukan adanya penggunaan bahan makanan yang tidak boleh digunakan untuk makanan. Seperti penggunaan bahan pewarna tekstil yang mengandung rodamin B. Tidak hanya itu penggunaan bahan pemanis yang melewati batas juga banyak ditemukan pada jajanan anak sekolah,” ujar Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Padang, Maryorie kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya, Rabu (25/6).

Pemanis buatan sebaiknya tidak digunakan untuk jajanan sekolah sebab produk ini diciptakan khusus untuk yang menghindarkan gula, sehingga pemanis buatan tidak mengandung kalori. Tentunya hal tersebut tidak baik dikonsumsi siswa pada usia pertumbuhan, sebab mereka membutuhkan kalori untuk membantu mereka dapat beraktivitas. Umumnya pemanis buatan digunakan dalam minuman-minuman seperti cendol dan es warna-warni.

Sedangkan pewarna buatan selain digunakan untuk minuman juga digunakan untuk makanan ringan. Di antaranya kerupuk dengan warna merah menyala dan gulali serta cendol delima. Selain itu es dengan warna menyala seperti merah kuning dan lainnya diindikasikan menggunakan pewarna yang diperuntukan untuk tekstil.

Temua-temuan tersebut segera diperiksa di labor dana hasilnya disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota untuk segera ditindaklanjuti. Sebab yang memiliki kewenagan untuk hal tersebut memang Dinas Kesehatan. Dalam hal ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinkes sehingga mampu memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada pedagang jajanan anak sekolah.

Meskipun demikian ia mengakui pembinaan tidak akan optimal jika guru selaku pengawas anak di sekolah tidak turut serta mengawasi siswa. Begitu juga dengan orangtua, mestinya selalu memberikan pengarahan kepada anak-anaknya sehingga mereka mau menghindarkan jajanan tidak sehat.

Pihaknya juga mengimbau kepada pedagang untuk tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan dagangannya. Dalam hal ini memang membuthkan kesadaran bahwa yang mengkonsumsi makanan tersebut adalah anak-anak bangsa yang akan menjadi pemimpin nantinya. Jika saat saja makanan yang masuk ke dalam tubuh mereka bukanlah makanan sehat berarti generasi kedepan bukan generasi yang sehat.

“Jangan hanya pikirkan keuntungan semata, perhatikan kebersihan dan bahan-bahan yang digunakan sehingga layak untuk dikonsumsi,” ujarnya. (ni)

 

Sumber Berita : Padang Ekspres, Kamis, 26 Juni 2008

 
Berita Berita Terkini Lainnya