Gusneti guru SMPN 2, Masuk nominator guru PAI berprestasi nasional

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Jumat, 02 Januari 2009 05:00:48 Klik: 1699

Bertepatan dengan Hari Amal Bakti (HAB) Departemen Agama (Depag) ke-63, Sumbar meraih berbagai prestasi level nasional di bidang pendidikan agama. Atas prestasi tersebut jajaran Kanwil Depag dan perwakilan guru, madrasah serta siswa/i yang meraih prestasi tersebut diundang Menteri Agama (Menag) RI HM Maftuh Basyuni menghadiri puncak peringatan HAB, Sabtu (3/1) di halaman kantor Departemen Agama Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta Pusat.

Adapun duta-duta Sumbar yang akan mewakili Sumbar di tingkat nasional ini meliputi berbagai kategori. Untuk madrasah diwakili MAN 2 Batusangkar Kabupaten Tanah Datar dengan kepala sekolah Anasril. Pemenang lomba kompetisi siswa antar madrasah tahun 2008 diraih Mukimal Afkar asal MAN Lubuk Alung Padang Pariaman sebagai juara I dan Rahmi Naska dalam lomba karya ilmiah remaja sosial dan ekonomi juga sebagai pemuncak.

Selain itu, nominator guru Pendidikan Agama Islam (PAI) prestasi nasional tahun ini, diraih Rifdahayati asal SDN 17 Aro IV Korong, Kota Solok serta Gusneti guru SMPN 2 Kota Padang. Kakanwil Depag Sumbar Darwas kepada wartawan mengakui, tahun ini beberapa mdarasah mampu berkiprah secara positif. “Kita pantas bersyukur kepada Allah SWT. Sebab, dengan segala keterbatasan dari sektor fisik dan non fisik, ternyata kita terus mampu mengepakan sayap dalam memajukan dunia pendidikan,” ungkapnya, Rabu (31/12).

Khusus untuk pemuncak yang diundang tahun ini, Darwas berharap semua ini dijadikan semua itu sebagai awal kebangkitan dunia pendidikan di Sumbar. Patut diketahui lembaga madrasah saat ini masih minim. Baik untuk sarana fisik dan tenaga pendidik. “Tapi yakinlah, bahwa jajaran madrasah mempunyai segudang potensi. Tentunya, yang lebih tahu itu adalah tenaga guru, komite madrasah serta anggota masyarakat,” lanjutnya.

Ia mengatakan maju mundurnya dunia pendidikan itu bergantung dari kepedulian orangtua terhadap lembaga kependidikan itu sendiri. “Asal kita mau dan tidak kenal yang namanya malas serta selalu disiplin, jujur dan adil pasti ilmu pendidikan di madrasah di perhitungkan orang,” ungkap Darwas.

Lain halnya dengan duta-duta Sumbar saat ini, Darwas mengingatkan untuk selalu konsen dengan pretasi puncak yang diraih itu. Jangan ada kata lengah dan lalai dalam memacu pola pendidikan yang saat ini terus bersaing. “Apakah antar sesama madrasah atau sekolah umum lainnya di Sumbar. Lebih khusus lagi, selama mengikuti acara di tingkat nasional itu, saya ingatkan kiranya semua kita selalu tampil dengan budaya ke Minangkabau,” kata Darwas.

Sumber: Padang Ekspres/ (ndy)
Edisi: Jumat, 2 Januari 2009

 
Berita Berita Terkini Lainnya