Pusat Akui Pendidikan Sumbar Maju Pesat

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Rabu, 03 Desember 2008 05:12:49 Klik: 2092

Gamawan Dianugerahi Satya Lencana Bidang Pendidikan

Kerja keras Pemprov Sumbar tiga tahun terakhir untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Ranah Minang akhirnya mendapat pengakuan dari pemerintah. Ini ditandai dengan pemberian penghargaan Satya Lencana Bidang Pendidikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kepada Gubernur Sumbar H Gamawan Fauzi, di Indoor Senayan Jakarta, Selasa (2/12).

Penghargaan tersebut, sebagaimana yang ditegaskan Mendiknas Bambang Sudibyo, diberikan kepada Sumbar karena dinilai telah melakukan lompatan besar bagi dunia pendidikan.

Active Image ”Terutama terhadap empat hal pokok yakni penuntasan wajib belajar terpenuhi, rehabilitasi infrastruktur sekolah berikut dengan membangun sekolah baru, pemenuhan kualifikasi dan sertifikasi guru dan pemberantasan buta aksara,” tegas Mendiknas Bambang Sudibyo, dalam acara Peringatan Hari Guru dan PGRI, kemarin.

Dari data yang dibacakan oleh pihak penyelenggara acara, APK (115,82 persen) dan APM (99,67 persen) Sekolah Dasar di Sumbar melebihi standar nasional masing-masing 95 persen.

Sementara untuk pemberantasan Buta Aksara, Pemprov Sumbar melebihi target nasional karena presentase Buta Aksara di Sumbar hanya tinggal 0,6 persen. Sedangkan angka Buta Aksara nasional pada tahun 2010 diprediksi berada pada angka 5,0 persen.

Hal lain yang sangat menggembirakan dunia pendidikan Sumbar adalah terlampauinya presentase angka kelulusan nasional yang mematok 89 persen, sedangkan Sumbar berada pada angka 92 persen kelulusan.

Usai penyematan Satya Lencana, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menegaskan bahwa penghargaan ini sesungguhnya adalah milik masyarakat Sumatera Barat. “Tanpa dukungan dan kerjasama dari seluruh masyarakat Sumbar, pemerintah tidak dapat berbuat apa-apa,” ujarnya.

Karena adanya dukungan kuat dari masyarakat Sumbar untuk perbaikan pendidikan, lanjut Gamawan, selain sudah menetapkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen untuk pendidikan, saat ini pemerintah Sumatera Barat juga telah mengajukan usulan kepada DPRD Sumbar untuk menjadikan bantuan dana dari PT Rajawali sebesar $5 US juta dijadikan sebagai dana abadi untuk penunjang pendidikan di Sumbar.

“Pemprov berharap agar usulan ini bisa disetujui DPRD, sebab dana tersebut akan dikelola oleh sebuah yayasan dan yang akan dipakai untuk bantuan pendidikan itu hanya uang jasa bank dimana dana tersebut disimpan,” ujar Gamawan sembari menambahkan bahwa realisasi bantuan dana PT Rajawali dimaksud baru terealisir sekitar $3 US juta.

Selain itu, lanjutnya, pihak yayasan selaku pengelola juga akan kita berikan tugas-tugas untuk menghimpun dana tambahan dari berbagai pihak yang tidak mengikat tapi sama-sama punya komitmen terhadap dunia pendidikan.

Sejalan dengan pembenahan infrastruktur pendidikan di Sumatera Barat dan konsisten meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui program pemenuhan kualifikasi dan sertifikasi bagi 1000 guru setiap tahunnya, Pemprov Sumbar juga telah melakukan pembangunan asrama mahasiswa di Mesir dan renovasi asrama mahasiswa di Yogyakarta.
Jadikan Momentum Kebangkitan Minang

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, mengajak seluruh lapisan masyarakat Minangkabau, baik yang ada di kampung maupun di rantau untuk menjadikan momentum pemberian anugerah pendidikan bagi Sumbar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai titik awal dimulainya kebangkitan dunia pendidikan di Sumbar khususnya, dan nasional umumnya.

“Pemberian penghargaan pemerintah terhadap keberhasilan Sumbar dalam dunia pendidikan hendaknya dapat dijadikan momentum kebangkitan pendidikan di Sumbar khususnya dan nasional umumnya,” kata Irman Gusman, usai menyaksikan pemberian tanda pengahargaan Satya Lencana Bidang Pendidikan dari Presiden SBY kepada Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi,

Selain Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi, Presiden SBY juga memberikan penghargaan kepada salah seorang guru berprestasi Taman Kanak-kanak (TK) asal Kota Payakumbuh, Misrayeti.

Dijelaskan Irman, dengan adanya pengakuan pemerintah terhadap keberhasilan Sumbar dalam bidang pendidikan ini, maka pada tahun-tahun mendatang Sumbar diharapkan mampu menjadi pioner dunia pendidikan secara nasional.

”Saat ini, proses penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Sumbar sudah berada di jalur yang benar. Tugas berat Sumbar ke depan adalah mengisi tempat terhormat ini dengan berbagai kreatifitas dan inovasi di bidang pendidikan,” kata Wakil Ketua DPD asal Sumbar ini.

Diingatkannya, tantangan Sumbar ke depan semakin berat. Indikator keberhasilan pendidikan nasional yang saat ini hanya menggunakan alat ukur kemampuan intelegensi kurang memadai lagi. Karena itu, penguatan kemampuan spiritual dan emosional harus pula ditingkatkan secara komprehensif.

Dua hal terakhir yakni, kemampuan spiritual dan emosional sesungguhnya merupakan hal yang sudah melekat dalam diri orang Minang. Kita hanya butuh sedikit sentuhan dengan formulasi efektif untuk penguatan fungsi-fungsi spiritual dan emosional itu.

“Jika tiga komponen dasar ini (itelegensi, spiritual dan emosional) ini terbangun secara baik, maka 20 tahun ke depan Minangkabau itu akan punya postur pendidikan tersendiri dan ini dipastikan akan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan bangsa,” tegas Irman.

Hanya dengan cara-cara pendidikan yang bermutu dan mengembangkan nilai-nilai budaya itulah orang Minang dapat mengembalikan kejayaannya. Bagi saya, kata Wakil Ketua DPD, modal sosial itu penting karena ini yang akan membentuk karakter. “Karena itu kita berharap masyarakat Minang dimanapun mereka berada harus berada dalam satu incopereted guna meletakan pendidikan sebagai hal yang sangat penting sekali,” tegasnya.

Sebagai orang Minang, dia juga belum merasa puas dengan keberhasilan yang saat ini sudah dicapai oleh pemprov Sumbar di bidang pendidikan. “Kalau kita mengacu ke Malaysia, tentu kita belum puas karena disana anggaran pendidikannya sudah mencapai 30 persen dari anggaran nasionalnya. Kita memahami, selain memacu kemajuan pendidikan, dalam waktu bersamaan pemerintah juga harus membangun berbagai infrastruktur lainnya.”

Namun Irman Gusman juga menyatakan rasa syukurnya atas komitmen Pemerintah Sumbar yang dengan berbagai cara telah menetapkan buged pendidikan sebesar 20 persen dari APBD-nya.

Sumber: Padang Ekspres/(fas)
Edisi: Rabu, 3 Desember 2008

 

 

 

 
Berita Berita Terkini Lainnya