PENGALAMAN OBSERVASI DI ELEMENTRY SCHOOL DI COLUMBUS – USA

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh Dra.Henny Marsia M.P
Senin, 01 Desember 2008 11:46:23 Klik: 2880
PENGALAMAN OBSERVASI DI ELEMENTRY SCHOOL DI COLUMBUS – USA
Klik untuk melihat foto lainnya...

 

PENGALAMAN OBSERVASI  DI ELEMENTRY SCHOOL
DI COLUMBUS – USA
Oleh : Dra. Henny Marsia M.Pd (Guru SMP Negeri 1 Padang)
 

Observasi ke sekolah sekolah di Amerika adalah merupakan salah satu kegiatan dan pengalaman yang sangat menarik bagi kita yang mengikuti program Sandwich di OHIO STATE UNIVERSITY- USA, karena semua mahasiswa Quality Assurance/ School leadership dari Indonesia berlatar belakang guru, Kepala Sekolah, Pengawas ( pendidikan).

Ada 9 sekolah yang kita kunjungi  disini terdiri dari Kinder Garden (TK), Elementry School ( SD), Middle School ( SMP), High School (SMA). Di sekolah kita melalukan observasi tentang semua component yang ada di sekolah, mulai dari SDM, fasilitas, management sekolah, wawancara dengan Kepala sekolah dan wakil, guru mata pelajaran, konseling, pegawai, student dan orang tua siswa/ komite, pengawas dan melihat secara lansung proses pembelajaran semua mata pelajaran ( Math, science, language&art, Social, music, sport,) dan kegiatan ekstra kurikuler.

                Pada kesempatan ini saya akan menulis gambaran tentang sekolah dasar (Elementry school) di luar negeri, khususnya USA. Sekolah Dasar disini, terintegrasi satu atap dengan TK,  Sekolah Dasar mulai dari Pre school (TK) satu tahun , kemudian masuk grade 1 sampai dengan grade 5, jadi tetap juga 6 tahun .

Melihat proses belajar mengajar di SD memang sangat menarik, karena sangat jauh berbeda dengan Sekolah Dasar di Negara kita Indonesia. Pertama dari Fasilitas, Fasilitas disekolah dasar disini sangat lengkap, setiap kelas dilengkapi dengan Komputer (5 bh) untuk siswa, Labtop untuk guru, Infocus, OHP. TV, pustaka kecil yang lengkap dengan buku buku sumber yang dipakai dalam , Locker, Meja belajar dan kursi yang didesain dengan baik sehingga ruang tidak terlalu padat, didepan papan tulis terbentang karpet kecil, yang digunakan sewaktu guru menyajikan materi/ menanamkan konsep, siswa boleh duduk dikarpet, sehingga betul betul bisa membuat anak enjoy dalam belajar(enjoyful learning). Jumlah siswa memang terbatas 20 atau 22 dalam satu kelas. Dengan sistim moving kelas yaitu siswa yang pindah kelas setiap pertukaran mata pelajaran, guru tetap berada dikelas masing masing, misalnya guru matematik akan berda selalu di kelas tersebut, jadi mereka tidak punya kantor majelis guru, kantor guru berada dikelas masing masing.

Guru disini berfungsi sebagai fasilitator, setiap materi yang akan dipelajari hari besok akan diberi tugas oleh guru hari ini , setiap hari tugas tersebut sudah ditulis dipapan. Anak anak tinggal mencatat apa yang harus dikerjakannya dirumah, tugasnya bisa berupa bacaan, menjawab pertanyaan, mengerjakan latihan, mencari di internet sesuai dengan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya, sehingga anak harus membaca dan belajar dirumah sebelum pelajaran diajarkan. Disini konsep inquiry atau anak menemukan sendiri ditanamkan pada anak. Pada pertemuan besoknya guru akan mengumpulkan tugasnya duluan. Kemudian didiskusikan bersama dan dibahas lagi .Kegiatan pembelajaran dikelas seperti membuat latihan dan tugas tugas , diberikan dalam bentuk kerja kelompok dan individu.  Begitulah pelaksanaan pembelajaran untuk semua mata pelajaran pokok seperti Matematika, Science, Bahasa, IPS disekolah sekolah dasar.

Bagaimana kalau oleh siswa yang tidak mengerjakan tugas/ belajar yang diberikan kemaren? Siswa yang seperti ini akan disuruh keluar dan mengerjakan tugasnya dipustaka . Begitu juga untuk anak yang agak lemah, guru akan memberi tambahan belajar diluar jam pelajaran secara gratis. Jadi disini anak anak memang belajar secara tuntas. Tidak ada istilah private lesson         ( Les) mata pelajaran bagi anak sekolah disini, karena guru betul betul bertangung jawab untuk keberhasilan anak didiknya.

             Point yang paling menarik dan berkesan lagi adalah, setiap tugas atau hasil karya siswa, selalu di pajangkan di dinding/tembok kelas atau pun diluar kelas siswa, apapun bentuknya, baik atau jelek semuanya harus di pajangkan, untuk memotivasi dan evaluasi diri sendiri (self evaluation).

Kelebihan anak anak SD disini adalah , (1) Rajin Membaca, (2) Bisa menggunakan  high technology, (3,) Disiplin tinggi, (4) kreativitas tinggi, (5) Resfect (hormat) dengan  siapa saja, (6) Percaya diri, Jujur, sportif

Kelebihan guru : (1) Rajin membaca ( banyak buku referensi) , (2) bisa menggunakan high technology, (3) Kreativitas tinggi, (4) metode yang bervariasi

 
KEDISIPLINAN LALU LINTAS DAN TRANSPORTASI YANG HARUS TIRU
 
Budaya Barat yang sangat berkesan sewaktu berada di Negara Obama USA ini adalah bagaimana kedisiplinan, ketertiban, keteraturan masyarakat super power ini di jalan raya, yang sangat perlu kita contohkan.

·         Pembayaran, naik kenderaan umum

1.     Melihat Kartu pengenal siswa, mahasiswa, Lansiaa, kepada driver (sopir), tidak bayar/ gratis kemana dan kapan saja.

2.     Membeli kartu langanan untuk satu bulan , 2 atau 3 bulan

3.     Bayar lansung, dengan uang pas , dimasukkan uang pas kepada tempat yang telah disediakan didepan sopir, dengan cara begini sopir tidak pegang uang lansung, dan itu memang tidak diperbolehkan.

·     Fasilitas tempat duduk di Bus

       Tempat duduk didalam bus terbagi , untuk lansia/ orang cacat dan umum, bagi orang cacat dan lansia , sudah disediakan didepan sekali dan ditulis di dinding untuk orang cacat / lansia tempat duduknya didesain sedemikian rupa.sehingga tidak terlalu susah naik dan turunnya bus.

·     Polisi dan Rambu rambu lalulintas

        Disini kita tidak melihat polisi mengatur lalu lintas, lalu lintas cukup diatur oleh rambu rambu lalu lintas dan traffic light saja. Tapi masyarakat disini cukup disiplin dan tidak mau melanggar peraturan. Pernah pengalaman sewaktu badai herrtycane, semua lampu mati selama 4 hari, tetapi org tetap bisa teratur dan disiplin.

 ·         Menghormati orang tua, cacat dan wanita terlebih dahulu

·         Menghormati pejalan kaki, kenderaan selalu menghormati pejalan kaki yang lagi menyeberang

·         Di perempatan/ persimpangan, setiap mau belok, pasti mobil akan berhenti dulu sebentar sebelum lanjut, meskipun  kenderaan tidak lagi ramai, tapi tetap dilakukan seperti tersebut.

·         Kepedulian Sopir, sopir disini sangat perhatian, contohnya kalau orang cacat yang akan naik, dia akan Bantu mengikat tali kursi rodanya pada posisi yang telah disediakan, begitu juga kalau mau turun, emua dia lakukan iklas, dibuka lagi tali pengikatnya, dirturunkan tempat jalan .

·         Parkir, tempat parker teratur, untuk orang cacat memang diberi tanda dan diletakkan agak mudah

 

Inilah sekelumit pelajaran yang harus kita tiru dan budayakan juga di Negara kita>

 

 
Berita Berita Populer Lainnya