90 Persen Lembaga Pendidikan Mutunya tidak Bagus

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Jumat, 21 Nopember 2008 05:10:37 Klik: 3135
Klik untuk melihat foto lainnya...

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Soeharto, Wardiman Djojonegoro memandang lembaga pendidikan yang ada di Indonesia saat ini belum semuanya memenuhi standar.

"Dari sekian banyak sekolah yang mutunya bagus itu hanya 10 persen, sisanya 90 persen masih belum memenuhi mutunya," jelasnya di Jakarta, Kamis (20/11).

Menurutnya, bidang pendidikan di Indonesia masih banyak yang perlu dikejar. Masih banyak anak usia sampai 15 tahun yang dapat mengenyam pendidikan dasar, SD dan SMP.  "Sedangkan ukuran negara yang peduli pada rakyatnya dapat dilihat dari pendidikan dasar yang disediakan," tegas Wardiman.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Wardiman menambahkan, pendidikan di Indonesia masih jauh di bawah mereka. "Jumlah mahasiswa kita yang jenjangnya D1 sampai S1 itu kira-kira masih 15 persen, sedangkan di Korea sampai 36 persen. Inikan jauh, padahal levelnya sama-sama merdeka," kata Wardiman mencontohkan.    

Dirinya melihat pemerintah belum memandang pendidikan sebagai priorotas utama. Pandangan ini berdasar atas pengetahuannya mengenai prioritas utama pemerintah yang terfokus pada pengentasan pengangguran.

"Pemerintah sendiri mengatakan itu, ada 1001 hal yang perlu dipikirkan, kalau kita lihat itu program pemerintah nomer satu apa, itu pengangguran jadi bukan pendidikan," ungkapnya.

Namun dikatakan, masalah pengangguran ini juga terkait dengan masalah pendidikan, kalau masalah pengangguran ini disebabkan atas dua hal, pertumbuhan ekonomi dan pendidikan.

Pemerintah harus menciptakan suasana investasi yang baik di Indonesia jadi investor mau memasukan investasinya di Indonesia. "Sekarang suasana investasi di Indonesia tidak sebagus di Vietnam, jadi kalau mereka punya uang lebih baik berinvestasi di Vietnam," paparnya.

Masalah pendidikan juga menjadi kendala yang perlu dipikirkan, saat ini saja menurut Wardiman, yang mengenyam pendidikan menengah di Indonesia baru 40 persen, jadi ketika niat investasi ke Indonesia sudah ada, ternyata pekerjanya yang tidak memenuhi syarat pekerjaan.

"Menurut hemat saya pendidikan di Indonesia masih banyak yang perlu dikejar," tegasnya kembali.

Wardiman masih bergerak di dunia pendidikan, selain sebagai ketua dibeberapa yayasan seperti, Yayasan SDM-Iptek dan Yayasan Putri Indonesia, pergerakannya didunia pendidikan ini sebagai pembicara yang diseminar dengan rata-rata peserta para guru.  "Hampir tiap minggu diundang untuk menjadi pembicara bidang pendidikan," pungkasnya.

Sumber: media -indonesia.com/(Ant/OL-03)

 
Berita Berita Terkini Lainnya