PGRI Minta pemda Serius Menata Guru

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh wirnadianhar
Rabu, 19 Nopember 2008 02:30:27 Klik: 1298
PGRI Minta pemda Serius Menata Guru
Klik untuk melihat foto lainnya...

Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta pemerintah daerah ikut peduli terhadap guru dengan tidak ragu-ragu mengatur pendistribusian guru ke sekolah-sekolah agar terjadi pemerataan.

"Kebijakan pendistribusian guru ada di pemerintah kabupaten/kota sehingga peran mereka sangat besar dalam menentukan nasib guru," kata Ketua Umum PGRI, Sulistyo dalam jumpa pers peringatan Hari Guru didampingi Sekretaris Dirjen Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik(PMPTK) Depdiknas, di Jakarta, Selasa(18/11).

Ia mengatakan, ada sejumlah kondisi yang bisa mendukung hak-hak guru dapat dipenuhi tetapi ada kondisi yang tidak menunjang yaitu birokrasi kinerja pemda di daerah dalam soal pembinaan yang masih terbatas.

"Kenyataannya banyak pemda yang kurang peduli soal pemerataan guru di sekolah sehingga ada sekolah yang kelebihan guru tetapi ada yang kekurangan, utamanya di daerah pelosok," kata Sulistyo.

Sementara itu, Sesdirjen PMPTK Depdiknas, Giri Suryatmana mengatakan, hasil survei Depdiknas dan Bank Dunia terkait ketersediaan tenaga guru menunjukkan bahwa faktanya tidak ada persoalan ratio jumlah murid dan guru.

"Survei itu menyebutkan rasio guru dan siswa di Indonesia termasuk yang termewah dan cenderung boros yaitu di tingkat SD satu guru : 20 siswa, SMP 1:17 dn SMA 1:14 sehingga sesungguhnya tidak ada kekurangan guru tetapi yang terjadi belum ada pemerataan guru di daerah-daerah," katanya.

Karena itu, Giri meminta agar daerah membuat pemetaan kebutuhan guru karena otonomi berada di daerah. "Beberapa daerah sudah melakukan mapping kebutuhan guru dan melaksanakan pemerataan sehingga distribusi dan pemeratan berjalan baik".

Lebih lanjut dikatakannya, bertepatan dengan peringatan Hari Guru pada 25 November, maka sejumlah persoalan yang dihadapi guru dan belum tuntas adalah permasalahan sertifikasi bagi 2,7 juta guru.

Secara bertahap persoalan sertifikasi guru akan dituntaskan sehingga ke depan hanya ada guru profesional dengan kualifikasi sarjana terkait dengan bidang pendidikan, tambahnya. (Ant/OL-02)

Sumber : Media Indonesia edisi Selasa / 18 November 2008

 
Berita Berita Terkini Lainnya