Malas, Tunjada Guru Dipotong

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh wirnadianhar
Sabtu, 13 September 2008 04:41:40 Klik: 1269
Malas, Tunjada Guru Dipotong
Klik untuk melihat foto lainnya...

Dinas Pendidikan Kota Padang menegaskan, pelaksanaan pesantren Ramadhan tidak hanya diperuntukkan bagi siswa setingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, namun seluruh guru juga harus mengikuti dan mengawasi pelaksanaan pesantren.

Guru yang malas-malasan mengikuti pesantren bakal diberi sanksi tegas. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang Drs Nur Amin MPd kepada POSMETRO, Jumat (12/9) menyebutkan semua sekolah telah menetapkan surat keputusan melalui kepala sekolah.

Hal itu, agar seluruh siswa dan guru ikut melaksanakan pesantren. Semua guru yang beragama Islam dan non Islam, jelasnya akan bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pesantren di masjid/mushalla domisili. Tidak hanya itu, sekolah akan mengirimkan rekapitulasi penugasan guru ke Disdik. Dengan adanya aturan tersebut tidak hanya siswa yang diwajibkan ikut pesantren tapi juga seluruh guru. “Seluruh siswa wajib mengikutinya.

 Bagi yang tidak mengikutinya tanpa alasan yang jelas, maka pihak sekolah yang bersangkutan akan memberikan sanksi tegas,” katanya. “Guru juga akan diberi sanksi tegas. Tunjangan daerah (tunjada) bisa saja dipotong jika mereka melanggar. Nanti di awal sekolah, kepala sekolah akan membuat rekap absen (kehadiran) guru di masjid/mushalla,”.

Sesuai dengan instruksi Walikota Padang No 451.1739/Binsos-2008, tujuan diikutsertakannya guru dalam kegiatan pesantren, jelas Nur Amin agar guru bisa melihat langsung kegiatan siswa. Selain itu, guru juga akan membantu masjid/mushalla yang kekurangan mentor (pengawas) pesantren. “Mungkin saja ada masjid/mushalla yang tidak memliki mentor untuk membimbing para siswa. Disinilah sumbangsih dari guru. Jika dia malas-malasan tentu harus diberi peringatan,” tegasnya. (ren)

Sumber : Pos Metro edisi Sabtu / 13 September 2008 

 
Berita Berita Terkini Lainnya