Pencegahan Malaria Melalui Sekolah

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Senin, 14 Juli 2008 13:10:54 Klik: 1240
Klik untuk melihat foto lainnya...

Kepala Subdirektorat Malaria Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Rita Kusriastuti, Jumat (11/7) di Jakarta, mengatakan, pada musim pancaroba biasanya terjadi peningkatan jumlah genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk malaria, seperti di sawah, sungai, dan tepi pantai.

Apalagi, menurut catatan Depkes, hampir seluruh kota/kabupaten di Tanah Air termasuk daerah endemis malaria, terutama di kawasan timur Indonesia, seperti di Papua. Sejauh ini, pihaknya mendapat laporan adanya kejadian luar biasa malaria di daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), malaria menyerang setengah miliar orang di seluruh dunia dan lebih dari satu juta orang di antaranya meninggal dunia. Sekitar 90 persen korban tinggal di kawasan subsahara Afrika dan mayoritas penderita merupakan bayi dan anak-anak. ”Ibu hamil dan balita paling rentan terkena malaria,” kata Rita.

Hasil penelitian oleh tim periset dari Inggris dan Kenya yang dipimpin Sian Clarke dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, kemarin, menunjukkan, terapi pencegahan malaria di sekolah-sekolah di Afrika bisa menurunkan tingkat infeksi dan anemia secara drastis pada anak-anak.

Dalam riset itu, sekitar 5.000 anak usia 5-18 tahun di 30 sekolah di daerah pedalaman Kenya dan Afrika diberi tiga dosis dari dua obat antimalaria lebih dari 8 bulan.

Sumber: Kompas.com/edisi: Senin, 14 Juli 2008 //(EVY)

 
Berita Berita Terkini Lainnya