Anggaran TIK Pendidikan Hampir Rp.2 Triliun

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Jumat, 09 Mei 2008 15:24:35 Klik: 985

Selama kurun waktu dua tahun Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah mengalokasikan anggaran untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebanyak hampir Rp.2 triliun. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo menyebutkan, pada 2007 anggaran TIK sebanyak Rp.892,4 milyar atau 2,03 persen, sedangkan pada 2008 sebanyak Rp.1,08 triliun atau 2,4 persen. Alokasi anggaran tersebut sebagian besar untuk pengembangan laboratorium komputer sekolah.

Menurut Mendiknas, pemanfaatan TIK untuk pendidikan mampu meningkatkan akses, mutu, relevansi, dan daya saing, serta tata kelola pendidikan.  "Sejak 2005 Depdiknas mulai memanfaatkan TIK secara besar-besaran untuk pendidikan," katanya pada The Government Leaders Forum di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (8/05/08).

Kemudian, kata Mendiknas, pada 2006 Depdiknas membangun Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas), yang merupakan jejaring TIK terbesar di Indonesia. Langkah ini , lanjut Mendiknas, sejalan dengan komitmen Indonesia pada The World Summit of Information Society (WSIS).

Menurut Mendiknas, sesuai komitmen tersebut, pada 2015 Indonesia harus menghubungkan setengah dari keseluruhan sekolah pada jenjang SD, SMP, dan SMA dengan jejaring TIK, menghubungkan setengah pusat-pusat penelitian dengan jejaring TIK, menggunakan kurikulum yang sejalan dengan tantangan masyarakat di era informasi dan sesuai konteks dan kebutuhan nasional, serta mencapai 50 persen e-literasi secara nasional.

Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, pada 2009 Jardiknas akan menghubungkan sebanyak 1.489 atau 55 persen institusi perguruan tinggi (PT), sebanyak 27.297 atau 9,3 persen sekolah, dan sebanyak 10.000 atau 0,3 persen guru dan dosen. Mendiknas menyebutkan, jumlah komputer yang akan difungsikan sebanyak 40 unit di zona kantor, 300 unit per institusi PT, 40 unit per sekolah, dan satu unit per orang untuk zona perorangan. "Diperkirakan lebih dari 1,43 juta komputer akan terkoneksi pada 2009," katanya.

Mendiknas menyebutkan, pada 2009 kapasitas atau bandwith Jardiknas akan mencapai 3,9 GBps (Giga Bit per second) dan kapasitas pusat data (data center) sebanyak 15 TB (Terra Byte). Jardiknas akan menangani sebanyak 2.000.000 konten berupa teks dan grafis. Selain itu, menyediakan akses untuk transaksi online dan transformasi informasi melalui tutorial online, tes online, ebook, ebursa, smart school, perpustakaan digital, jejaring penelitian, dan fasilitas video conference untuk pembelajaran jarak jauh.

Mendiknas menambahkan, selain Jardiknas, Depdiknas menayangkan materi pembelajaran melalui TV E (Televisi Edukasi). Sejak 2006, kata dia, Depdiknas telah mendistribusikan sebanyak 67.618 unit televisi, 27.483 pemutar DVD, dan 17.148 satellite disc (TVRO), dan 1.641 generator untuk daerah yang tidak teraliri listrik. “Pada 2008 disediakan saluran khusus untuk meng-upgrade kualifikasi dan kompetensi guru,” katanya.

Sementara itu, lanjut Mendiknas, untuk meningkatkan akses TIK ke sekolah di daerah terpencil, Depdiknas bekerjasama dengan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menyediakan jaringan listrik di daerah tersebut dengan skema kerjasama publik dan swasta untuk meringankan beban pemerintah.

Sumber: Pers Depdiknas
 
Berita Berita Terkini Lainnya