UN SMP/MTsBerjalan Lancar

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Selasa, 06 Mei 2008 14:05:30 Klik: 895

Sebanyak 120 siswa dari 12.000 jumlah siswa SLTP sederajat di Kota Padang tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) pada hari pertama. Alasannya beragam, ada yang tidak datang tanpa keterangan dan ada yang sakit. Di antara 120 orang siswa tersebut, berasal dari Kelompok Penyelenggara (Pokgara) IV sebanyak 20 siswa.

“Total yang tak ikut UN hari ini sekitar 120 orang,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Padang, Nur Amin, Senin (5/5). Jika memang ada yang tidak ikut UN lantaran sakit dan mengirimkan surat keterangan sakit dari dokter, kata Nur Amin, maka siswa tersebut diperbolehkan ikut ujian susulan. Jika tidak, mereka tidak dapat ikut UN susulan yang artinya gagal. Ujian susulan dilaksanakan mulai 12 Mei dengan mata pelajaran yang sama, tetapi soal berbeda.

Secara umum dari pantauan, UN hari pertama berjalan lancar. Di SMP 2 Padang contohnya, 41 pengawas dan 2 orang Tim Pemantau Independen (TPI) melakukan pengawasan secara ketat UN yang diikuti 317 siswa SMP 2 ditambah 24 siswa Muhammadiyah dan 10 siswa SMP DEK. Sementara di SMPN 27 Padang, hadir 263 siswa ikut UN pada hari pertama. UN di SMP 2 Padang awalnya akan dipantau langsung Wali Kota Padang, Fauzi Bahar. Lantaran Wako Padang ada kesibukan mendadak, diwakili Kepala Dinas Pendidikan Padang. Sementara Wakil Wali Kota Padang, Yusman Kasim meninjau UN di SMP 13 Padang.

HP Dikumpulkan

Sebelum siswa masuk kelas, kantong mereka diperiksa satu per satu untuk melihat apakah mereka membawa handphone (HP) atau tidak. Bagi yang membawa, HP nya dikumpulkan di dalam plastik sesuai ruang ujian dan diletakkan di ruang Kepala Sekolah. “48 HP terjaring untuk 18 ruangan,” ujar Kepala SMP 2 Padang, Emir Edisa. Untuk menjaga kemurnian UN, di SMP 2 Padang tidak hanya HP siswa yang dikumpulkan, tetapi juga HP para pengawas.

Selain mengumpulkan HP siswa, pihak sekolah juga melakukan cat ulang semua WC siswa, karena WC disinyalir tempat ampuh bagi-bagi kunci jawaban. Dengan telah bersihnya WC, siswa tidak akan berani melakukan oret-oretan di dinding WC tersebut. Pengecatan WC juga merupakan instruksi Dinas Pendidikan Padang.

Sementara itu di SMP 13 Padang, Wakil Wali Kota Padang Yusman Kasim tidak menemukan indikasi kecurangan. Diharapkan Wawako, siswa jangan percaya dengan kunci-kunci jawaban yang berikan seseorang, karena bisa jadi hal itu untuk jebakan agar mereka tidak lulus. “Percayalah pada kemampuan diri sendiri,” ujar Yusman Kasim.

Tim Dirjen dan BNSP Turun

Semakin ketatnya pengawasan UN tingkat SLTP juga terlihat lantaran tim Dirjen Pendidikan Nasional dan BNSP langsung turun ke lapangan. Di Padang tim ini berjumlah 2 orang dari Dirjen dan seorang dari BNSP. Mereka ialah Erna dan Mitra dari Dirjen dan Burkhan dari BNSP. Di hari pertama mereka meninjau pelaksanaan UN di SMP 7, 25 dan SMP 2 Padang. Namun dari pantauan mereka tidak ada kecurangan. “Mereka berada di Padang hingga UN terakhir,” ujar Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Bambang Sutrisno menjelaskan. (***)

Sumber: Padang Ekspres, edisi Selasa, 06 Mei 2008, (ciw/mg7)

 
Berita Berita Terkini Lainnya