Gemuruh Gempa Buat Smansa Berduka

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh efim
Minggu, 18 Oktober 2009 16:11:41 Klik: 4602
Klik untuk melihat foto lainnya...

Gempa 7,9 SR yang menggoncang Padang, 30 Septermber 2009 lalu tepatnya pukul 17.16 WIB telah meluluhlantakkan sebagian besar Ibukota Sumatera Barat. Gempa yang berpusat di Kabupaten Pariaman ini tiba-tiba membuat seluruh warga kota Padang berhamburan menuju tempat yang lebih tinggi. Ironisnya, ketika proses Evakuasi tersebut , banyak bangunan-bangunan rumah, pertokoan dan pemerintahan roboh. 

Umumnya sarana dan prasarana serta infrasturktur pemerintahan pun ikut lumpuh akibat gempa ini. Begitu juga dengan gedung-gedung sekolah serta gedung universitas di Padang. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah SMA Negeri 1 Padang. Sekolah yang dalam harapan banyak pihak akan mengakiri masa Rintisan Sekolah Berstandar Intensional (RSBI) menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI) pada akhir bulan Oktober ini pun ikut rusak berat. 24 ruangan kelas yang biasa dipergunakan untuk proses Belajar mengajar sudah tidak layak lagi untuk digunakan.  

Lihat saja bangunan berlantai tiga. Seluruh ruangan di bangunan ini sudah tak layak digunakan karena fondasi yang rusak parah dan mengakibatkan sekolah ini bersandar ke SMA PGRI 1 Padang. Selain itu, tangga di gedung itu pun ikut terbelah dua akibat pergeseran fondasi bangunan. Mirisnya lagi, bangunan peninggalan Belanda yang dijadikan bangunan cagar budaya yang selama ini jadi simbol SMA Negeri 1 Padang ikut rusak seiring dengan goncangan gempa dahsyat itu. 

Pihak SMA Negeri 1 Padang sangat berduka atas kejadian ini. Ditambah lagi dengan meninggalnya salah satu pegawai tata usaha yang akrab disapa ”Buk Yance” akibat dihimpit reruntuhan bangunan serta meninggalnya putri dari Zsuhaidi, guru SMA N 1 Padang, yang dipanggil kehadirat Allah SWT Rabu di gedung bimbingan belajar GAMA di jalan Proklamasi. 

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Padang, Jufril Siry, M.M dalam amanatnya ketika apel pagi Senin, 5 Oktober 2009 lalu menyampaikan bahwa kita mesti tetap bersyukur bahwa Allah masih memberikan kita kesempatan untuk hidup. Disamping itu, Kepala Sekolah menghimbau seluruh warga SMA Negeri 1 Padang untuk mendoakan saudara kita yang tertimpa bencana gempa. Namun, semangat belajar kita tidak boleh juga rubuh seiring dengan gempa yang menggoncang kita. Beliau menyampaikan SMA Negeri 1 Padang harus tetap melaksanakan PBM dalam kondisi genting seperti ini agar terlihat keseriusan bahwa SMA Negeri 1 Padang tetap serius untuk mencapai Sekolah Berstandar Internasional(SBI). 

Kini dengan berat hati, seluruh Siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang harus rela belajar dibawah tenda. Namun, diakui oleh siswa  kelas darurat ini belum cukup untuk menampung seluruh peserta didik SMA N negeri 1 Padang untuk belajar. Untuk itu, SMA Negeri 1 Padang tetap menunggu uluran tangan dari seluruh pihak baik itu alumni, pemerintahan, maupun pihak Internasional.

Sumber:www.sman1-pdg.sch.id

 
Berita Berita Terkini Lainnya