2015 proporsi SMK ditargetkan mencapai 70 persen

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Rabu, 25 Juni 2008 13:15:05 Klik: 2804
Peningkatan proporsi dan kualitas sekolah menengah kejuruan atau SMK diperlukan untuk memenuhi percepatan pertumbuhan sumber daya manusia tingkat menengah yang siap kerja, cerdas, dan kompetitif. Upaya ini diharapkan dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

”Kebijakan pendidikan menengah diarahkan pada meningkatnya proporsi SMK dibandingkan SMA,” kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dalam acara pembukaan Lomba Keterampilan Siswa SMK Tingkat Nasional XVI di Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Selasa (24/6).

Menurut Bambang, peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran di SMK ini untuk meningkatkan daya saing dan relevansi pendidikan kejuruan dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2007, proporsi jumlah SMK mencapai 44 persen, sedangkan SMA 56 persen. Pada tahun 2015 proporsi SMK ditargetkan mencapai 70 persen.

Ajang Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMK, kata Bambang, harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk menguji kompetensi dan keterampilan siswa SMK Indonesia pada skala nasional dan internasional untuk menjawab tuntutan dunia kerja.

Bambang sangat mendukung pelaksanaan LKS karena bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat keterampilan siswa SMK. Tahapan lomba, kata Bambang, juga dapat dijadikan sebagai persiapan siswa memasuki dunia kerja sesungguhnya.

"Ini juga sebagai strategi penting mendukung peningkatan mutu daya saing siswa SMK di Indonesia. Selain itu juga menarik minat untuk menuntut ilmu di SMK," katanya.

Juara dari LKS Nasional ini akan mewakili Indonesia pada Asian Skill Competition di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun 2008 dan World Skill Competition 2009 di Kanada. (***)
 
Berita Berita Terkini Lainnya