Pelajar Indonesia Raih Dua Medali Emas IYIPO 2008

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Rabu, 28 Mei 2008 14:47:57 Klik: 2957

Pelajar Indonesia meraih dua medali emas pada International Young Inventor Project Olympiad (IYIPO) 2008 di Tbilisi, Georgia pada 15-17 Mei 2008. Medali emas masing-masing dipersembahkan oleh Tim Mathematics - Computer Application dan Tim Biologi. Para peraih medali emas tersebut tiba pada Selasa (27/05/08) di terminal kedatangan luar negeri Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Kedatangan tim disambut oleh Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Mandikdasmen Depdiknas, Sungkowo Mujiamanu. “Saya bangga, penelitiannya itu original jadi kita hargai sekali. Anak bisa mengaplikasikan matematik dan bisa membuat temuan seperti itu. Ini baru penelitian tingkat dasar, tapi ini sudah merupakan trademark dari anak-anak itu sendiri," kata Sungkowo saat memberikan keterangan pers. Menurut dia, para peraih emas olimpiade internasional akan diusulkan  kepada presiden untuk mendapatkan penghargaan Satyalancana Wirakarya.

Peraih medali emas untuk bidang Mathematics - Computer Application adalah Yoseph, pelajar dari SMA Kharisma Bangsa, Tangerang. Dia berhasil meraih posisi pertama menyisihkan saingan dari sebanyak 27 negara. Pada proyeknya yang berjudul "Numerical Solution of Heat Equation" dia berusaha untuk menganalisis penyebaran panas pada bidang dua dimensi. "Project saya tentang bagaimana menghitung pendistribusian panas memakai pemrograman Matlab pada komputer," kata Yoseph.

Melalui penelitian yang dilakukan selama empat bulan, Yoseph berhasil memprediksi dan menghitung penyebaran panas pada bidang satu dimensi lalu dikembangkan untuk bidang dua dimensi. Pengetahuan akan penyebaran panas tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari misalnya, untuk isolasi bangunan dari panas agar tidak terganggu oleh perubahan cuaca. "Hasil penelitian ini bisa membantu para engineering untuk membuat alat elektronik yang berfungsi dengan baik," ujarnya.

Sementara Tim Biologi terdiri atas Muhammad Farhan Barona dan Erfan Ramadhani, keduanya siswa SMA Fatih Banda Aceh. Mereka mengusung proyek berjudul "Neutralizing Contaminated Sea Water by Mangroves". Analisis penelitiannya menunjukkan bahwa akar bakau dapat menyerap logam berat, yang menimbulkan gangguan di lingkungan air. Keberadaan hutan bakau juga mampu menjaga kebersihan air dari limbah industri manufaktur. "Tolong agar pohon bakau jangan ditebang karena berguna untuk suaka marga satwa dan pembersih logam berat," pesan Farhan. (***)


Sumber: Pers Depdiknas

 
Berita Berita Terkini Lainnya